Selasa, 26/11/2024 19:31 WIB

BKSAP DPR Sebut Pendukung Israel Akan Kehilangan Kompas Moral

Saya juga ingatkan Uni Eropa bahwa agenda bersama dalam menjaga perdamaian dan stabilitas tidak akan ada artinya, jika hak-hak rakyat Palestina tak diperhatikan.

Jakarta, Jurnas.com - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Fadli Zon, mengatakan siapa pun yang mendukung kekejaman Israel atas rakyat Palestina, akan kehilangan kompas moral. Sebab, praktik yang dilakukan Israel saat ini adalah praktik NAZI di era modern.

Hal itu diutarakan Fadli dalam pertemuan dengan parlemen Eropa, baru-baru ini. Menurutnya, apa yang dilakukan Israel terhadap rakyat Palestina merupakan kejahatan kemanusiaan yang sangat luar biasa. Karena lebih dari 14 ribu nyawa telah menjadi korban dari serangan brutal Israel, bahkan satu anak-anak meninggal setiap 5 menit.

Sedangkan mereka yang selamat dari serangan Israel, harus mengalami penderitaan akibat kurangnya akses terhadap makanan, air, listrik, dan padamnya jaringan komunikasi di tengah tragedi kemanusiaan yang mengerikan ini. Terlebih tempat ibadah dan rumah sakit juga ikut menjadi target serangan pasukan Israel.

“Saya juga ingatkan Uni Eropa bahwa agenda bersama dalam menjaga perdamaian dan stabilitas tidak akan ada artinya, jika hak-hak rakyat Palestina tak diperhatikan," kata Fadli, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/11).

Di samping itu, ia juga menyoroti standar ganda dan mental kolonialisme negara-negara yang berdiri bersama Israel, meskipun sudah ada bukti nyata mengenai kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina. Sehingga, kata Fadli, perilaku tersebut dapat membuat mereka kehilangan pedoman moral (moral compass).

Oleh karena itu, ia menegaskan pentingnya Uni Eropa untuk menekan Israel menghentikan pembunuhan terhadap warga Palestina, mendorong gencatan senjata secara permanen, dan menggalang upaya untuk mendorong ICC menyelidiki Israel atas genosida terhadap rakyat Palestina.

 

KEYWORD :

Warta DPR BKSAP Fadli Zon Israel Palestina parlemen dunia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :